BREAKING NEWS

Senin, 03 Oktober 2016

Hujan, Berkah atau Bencana ?

Dan hujan mulai turun
Membasahi bumi
Sekejap tanah menjadi basah
Aktivitas terhenti sejenak

Segenap manusia bersembunyi
Dibalik beton menjulang tinggi..
Menatap tetesan yang membasahi..
Jalanan yang panas penuh polusi..

Seketika banyak yang emosi
Merasa KAU sebagai pengacau..
Menganggap berkahmu sebagai derita
Karena basah mereka berani..
Memarahi Tuhannya sendiri..

Sedangkan aku..
Merenung dibalik kaca..
Mendengar gemuruh air..
Menenangkan jiwa..
Menikmati setiap tetes membasahi jendela..
Aku terdiam penuh makna..

Mengapa hujan senikmat ini..
Banyak orang yang memaki?
Mengapa KAU  dihujat..
Dianggap sebagai perusak hari..

Aku tak mengerti...

Oleh
Bimo Budimantoro
Mahasiswa STIE Widya Gama Limajang

Minggu, 02 Oktober 2016

SEBUAH HARAPAN

Sebuah harapan mengajariku untuk tetap bernafas
Lalui hari yang tak tentu,
Aku menatap misteri,apapun yang terjadi
Aku hanya bisa menerima kehendak Tuhan yang kucintai..
Jika hal buruk terjadi, tangis air mata kan menetes basahi pipi..
Jika hal baik terjadi, tawa riang gembira merangkuli jiwa..

Sebuah harapan. Membuatku tetap berdiri
Walau terjatuh lagi, aku kan bangkit lagi.

Sebuah harapan membuatku tak kenal lelah, hadapi dunia..
Tetap tatap masa depan, walau cobaan penuh menghadang..
Hati tak akan goyah..

Karena sebuah harapan,
Aku berlari sekuat tenaga..
Menembus batas..
Memecah tembok penghadang..
Hancurkan rintang yang melintang..

Sebuah harapan, karena mu aku hidup..
Karenamu aku tetap bernafas
Karenamu, aku tetap tegak..

Tanpamu, aku hilang arah..
Tak jelas hidupku..
Tanpamu, aku hilang asa.......

Oleh
Bimo Budimantoro
Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang

Sabtu, 01 Oktober 2016

SAJAK MUHARRAM

SAJAK MUHARRAM

Masih seperti yang dulu
Iya, masih sama seperti dulu
Juga mungkin akan seperti ini seterusnya
Berselimutkan angin
Bertaburkan hujan
Ritual ini

Begitu hikmat suara itu terdengar
Lewat speaker - speaker surau yang sederhana
Sampai menara - menara masjid megah lan indah

Tanpa komando yang terstruktur,
Maupun paksaan sang otoritas
Kaum sarungan bersama wanita berjilababkan kain tipis
Silih berganti memadati serambi - serambi berlabelkan batas suci yang hanya bermotif garis lurus satu warna

Entah sihir mana yang membariskan mereka dengan begitu rapat dan rapi
Seperti bala tentara Thariq bin Ziyad saat menguncang Andalusia

Lantunan kalimat syahdu penuh harap yang seirama
menjadi instrumen  merdu dari kaloborasi alamiah para pecinta Muhammad SAW

Mereka dengan intim serta kaharuan melewati pergantian tahun
Ampunan sang kuasa,
Ridho sang pencipta
Menjadi tujuan ritual suci ini

1 Muharram muslim memanggil nya
1 Muharram pula yang melahirkan ritual ini
Sebagai bukti keistimewaan di dalamnya

Kami mengagungkan datangnya Muharram
Kami bahagia menyambutnya
Karena
Sang pencipta juga mengagungkannya
Diciptakannya
Surga dan Neraka
Bumi serta isinya
Sebagai simbol keagungan kehidupan ciptaannya

Selamat datang ya Muharram
Selamat datang lembaran baru
Selamat datang para hamba yang akan berbenah.

Lumajang, 01 Oktober 2016

Oleh Muhammad Izzat Abdi
Penggerak Gusdurian Lumajang

 
Copyright © 2014 Gusdurian Lumajang. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates