BREAKING NEWS

Kamis, 29 September 2016

Siapa Lebih Dekat dengan Tuhan

Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, kata mantan Presiden RI ini, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.
Jika sudah bisa menerima perbedaan maka akan lebih terbuka dalam berdialog, bahkan kata Gus Dur, lahir lelucon seperti yang dilontarkan seorang kyai, bhiksu, dan pendeta.
Pendeta mengatakan, “Kami dekat sekali dengan Tuhan. Jadi kami memangil Tuhan Anak, Tuhan Bapak.”  Si bhiksu menimpali, “Kami juga dekat. Bukan manggil Bapak, tapi Om. Lha bagaimana dengan Anda, pak kyai?”  Lalu Pak Kyai menjawab, “Boro-boro deket, manggil-nya aja mesti pake menara,” urai Gus Dur diiringi tawa seisi ruangan.
Tulisan ini sepenuhnya diambil dari http://cangkirgresik.blogspot.co.id/2010/11/kumpulan-humor-gus-dur.html

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Gusdurian Lumajang. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates